Minggu, 06 November 2011

cerita pendek terima kasih ayah :)

Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata. Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”

birokrasi budaya barat


Birokrasi dalam budaya barat
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/20/Peruskaavio_en.gif/250px-Peruskaavio_en.gif
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Contoh diagram dari administrasi publik

Jumat, 04 November 2011

green campus vs pemansan global



Oleh: P. Nasoetion ( Jaringan Hijau Mandiri )
Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (Climate Change) bukan lagi sekedar isapan jempol belaka, tapi sudah menunjukan bentuk & wujud yang sebenarnya kehadapan umat manusia di bumi dengan semakin tidak nyamannya bumi sebagai tempat tinggal ataupun hunian makhluk hidup. Berbagai fenomena alam yang cenderung mengalami penyimpangan (anomali) akhir-akhir ini seperti iklim yang kacau, panas yang Ekstrim berkepanjangan, intensitas curah hujan yang kelewat tinggi diluar normal, banjir, angin ribut, puting beliung, banyak dikaitkan dengan isu pemanasan global tersebut. Hal tersebut tidaklah keliru dan berlebihan bila melihat fakta dan hasil-hasil penelitian para ahli yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan jumlah kadar gas rumah kaca seperti CO2 di atmosfer telah kelewat batas, yang terus menerus dimuntahkan dari bumi, dimana semakin hari jumlahnya dan konsentrasinya terus membumbung tinggi, serta ternyata sangat berkorelasi positif dengan semakin tingginya aktivitas manusia di Bumi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan antara lain rumah tangga (termasuk institusi/kantor/rumah sakit/sekolah/kampus), industrI, transportasi, dan lain-lain.
Berbagai bentuk antisipasi ataupun menyiasati berupa mitigasi serta adaptasi sebagai wujud kepedulian telah melahirkan berbagai program maupun gerakan-gerakan lingkungan dalam upaya memerangi pemanasan global tersebut, baik berupa program-program lingkungan yang diprakarsai oleh pemerintah (baca: Kementerian Lingkungan Hidup), gerakan-gerakan lingkungan oleh LSM Lingkungan, Pendidikan Lingkungan di sekolah-sekolah, Pesantren dan Kampus, kampanye, penyuluhan, sosialisasi, dll. Salah satu program lingkungan yang akhir-akhir ini terutama ditujukan untuk lingkungan Perguruan Tinggi adalah yang disebut dengan program eco-campus (Green Campus). Pada dasarnya berbagai program lingkungan yang dibuat pemerintah tidak terkecuali eco-campus adalah bersifat sukarela (volunteer) dan merupakan program stimulus, dimana tidak ada unsur paksaan maupun tekanan dari pemerintah. Dengan demikian yang diharapakan adalah muncul dan terbangunnnya kesadaran dan kepedulian warga kampus sendiri dalam memelihara kelestarian lingkungan. Demikian juga kampus sebagai tempat berkumpulnya para intelektual dan tempat dilahirkannya para intelektual muda generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi model atau contoh bagi institusi lain dalam pengelolaan lingkungan yang baik.
Green Campus
Program eco-campus pada dasarnya dilatarbelakangi oleh antara lain bahwa, lingkungan kampus diharapkan harus merupakan tempat yang Nyaman, Bersih, Teduh (Hijau), Indah dan Sehat dalam menimba ilmu pengetahuan; Kemudian lingkungan kampus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem perkotaan tidak sedikit peranan dan sumbangannya bagi meningkatkan maupun dalam menurunkan pemanasan global. Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana masyarakat kampus dapat mengimplementasikan IPTEK Bidang Lingkungan Hidup secara Nyata. Oleh karena itu program Eco-Campus / Green Campus adalah Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat kampus sebagai kumpulan masyarakat ilmiah untuk turut serta berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mengurangi Pemanasan Global.
Pengertian istilah Eco-Campus/ Green Campus dalam konteks pelestarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus yang dipenuhi dengan Pepohonan yang Hijau ataupun kampus yang dipenuhi oleh Cat Hijau, ataupun barangkali karena kebetulan Jaket Almamater kampus yang bersangkutan berwarna hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam eco-campus adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien, misalnya dalam pemanfaatan Kertas, alat tulis menulis, penggunaan Listrik, Air, Lahan, Pengelolaan Sampah, dll. Dimana semua kegiatan itu dapat dibuat neraca dan dapat diukur secara Kuantitatif baik dalam jangka waktu bulanan maupun tahunan.
Indikator Green Campus
Oleh sebab itu, dalam program eco-campus ada beberapa indikator ataupun parameter yang dapat dijadikan sebagai ukuran apakah kampus tersebut telah benar-benar telah mencapai sebutan eco-campus ataupun Green Campus. Adapun Ukuran keberhasilan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
• Efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran
• Efisiensi pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
• Efisiensi penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau dan estetika (landscape)
• Efisiensi penggunaan listrik
• Efisiensi penggunaan Air
• Efisiensi pemakaian sumber daya alam
• Upaya kontribusi pengurangan pemanasan Global

Pengelolaan Sampah
Kampus sebagai suatu Lembaga/ Institusi yang fungsinya utamanya menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat, tentunya dalam semua kegiatannya tidak terlepas dari penggunaan kertas yang cukup banyak. Harus diakui bahwa kondisi yang ada selama ini menunjukkan bahwa hampir semua lembaga/institusi baik pemerintah maupun swasta tidak terkecuali lembaga pendidikan sangat boros dalam pemakaian kertas. Hal ini bukan saja akan berdampak pada meningkatnya volume limbah yang dihasilkan di perkotaan secara langsung, dimana pada gilirannya akan memperpendek usia TPA, namun juga secara tidak langsung hal ini akan memboroskan penggunaan sumberdaya alam hutan (kayu).
Pemusnahan limbah kertas dengan cara membakar seperti yang lazim dilakukan bukanlah penyelesaian masalah sampah, bahkan sebaliknya akan menimbulkan masalah baru berupa pencemaran udara, dengan dilepaskannya gas karbondioksida yang dapat memicu meningkatnya pemanasan global. Oleh sebab itu, di dalam lingkungan kampus diharapkan sudah tersedia tempat-tempat sampah sekaligus upaya-upaya pemilahan sampah antara organik & an-organik. Penerapan konsep 4 R (Reduce, Recycle, Reuse dan Repair atau Recovery) merupakan pilihan yang tepat dan bijak dalam mengatasi masalah sampah termasuk di lingkungan kampus.
Pemanfaatan Lahan
Efisiensi penggunaan lahan di lingkungan kampus juga perlu mendapat perhatian. Idealnya harus ada perimbangan antara luas bangunan dengan ruang terbuka hijau. Minimal 30% lahan kampus sebaiknya dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selama ini ada kecenderungan bahwa banyak lahan-lahan di lingkungan kampus yang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan cenderung ditelantarkan atau dibiarkan sebagai Lahan Tidur (Sleeping Land) atau ruang hilang (Lost Space). Padahal bila lahan yang ada dimanfaatkan bagi berbagai macam tanaman, termasuk tanaman produktif misalnya buah-buahan akan memberikan manfaat ganda. Disatu sisi tanaman dapat mendaurulang gas-gas CO2 di udara, sekaligus menghasilkan Udara Segar (Oksigen) yang memberikan kenyamanan bagi lingkungan sekitarnya, yang berarti juga akan mengurangi Pemanasan Global, disisi lain tanaman buah-buahan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga kampus/masyarakat. Disamping itu dengan adanya vegetasi/tanaman dapat memberikan nilai estetika/keindahan tersendiri bagi lingkungan Kampus.
Penggunaan Energi
Penggunaan energi listrik juga merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam menilai apakah suatu kampus telah berwawasan lingkungan atau belum. Hal ini sangat erat kaitannya dengan isu pemanasan global itu sendiri. Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan Bahan Bakar Fosil (BBF) seperti minyak bumi, gas, dan batubara yang jelas-jelas telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi Pemanasan Global. Disamping itu, mengingat BBF ini merupakan energi tersimpan, sehingga dapat diperkirakan stock yang ada di perut bumi, dimana hanya dapat dimanfaatkan untuk beberapa tahun ke depan. Untuk itu, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya sambil terus menerus mengembangkan energi alternatif lain yang ramah lingkungan seperti Energi Matahari (Solar Cell) yang terus menerus mengalir dan tidak akan habis selama matahari masih bersinar, Energi Air, Energi Angin, Bio-fuel, Panas Bumi (Geothermal), dll.
Pemanfaatan Air
Demikian juga halnya dengan pemanfaatan sumberdaya alam lainnya seperti air. Air merupakan kebutuhan Vital manusia dan makhluk hidup lainnnya. Pemanfaatan air oleh manusia ada kecenderungan terus menerus mengalami peningkatan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, baik diperkotaan maupun pedesaan serta menunjukkan pemakaian yang cenderung boros. Walaupun secara kuantitatif jumlah air di bumi relatif tidak berkurang, namun secara kualitas banyak sumber-sumber air yang telah mengalami pencemaran, baik air permukaan maupun air tanah. Pemanfaatan air permukaan (mis: air sungai) sebagai sumber air bersih dewasa ini bukan saja membutuhkan pengolahan dengan teknologi yang ekstra, namun juga membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Tidak mengherankan harga jual air oleh PDAM juga cenderung mengalami kenaikan yang terus menerus.
Eksploitasi air tanah, terlebih sumur bor sebagai sumber air bersih dan air minum bukan saja berdampak pada semakin terkurasnya air tanah, namun juga dapat mengakibatkan Menurunnya Permukaan Tanah (Land Subsidence) seperti yang dialami oleh banyak kota-kota besar saat ini seperti Jakarta, dimana selanjutnya akan berdampak pada terjadinya intrusi air laut. Dengan adanya gejala penurunan permukaan tanah yang terus menerus akan memudahkan air laut masuk ke daratan yang lebih dikenal dengan Banjir Laut (Rob), terlebih lebih dewasa ini ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa volume air laut terus menerus bertambah karena mencairnya es di kutub sebagai dampak dari Pemanasan Global yang terjadi, yang akan memudahkan tenggelamnya daratan.
Oleh sebab itu, efisiensi pemanfaatan air adalah sangat penting dilakukan oleh semua warga masyarakat tidak terkecuali di lingkungan kampus. Penghematan air misalnya dapat dilakukan dengan jalan memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dengan menggunakan teknologi re-sirkulasi air seperti yang telah bayak digunakan oleh institusi lain. Jadi sisa air yang telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti dari kamar mandi, dapur, dll. ditampung kembali dalam kolam penjernihan terpadu, yang kemudian dimanfaatkan kembali. Di samping itu, lahan yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan yang jatuh agar tidak sia-sia mengalir sebagai air permukaan dan terbuang ke laut. Air hujan selanjutnya dapat mengisi air tanah, kemudian tersimpan sebagai air persediaan pada saat musim kemarau tiba.
Berbagai parameter/indikator sebagaimana diuraikan diatas pada dasarnya adalah disusun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ilmiah terutama dikaitkan dengan fenomena-fenomena alam serta fakta-fakta yang terjadi bahwasanya saat ini lingkungan hidup manusia sedang mengalami degradasi dan kerusakan-kerusakan yang luar biasa, demikian juga terjadinya laju penyusutan sumberdaya alam dengan intensitas yang cukup tinggi yang bermuara pada timbulnya Pemanasan Global. Oleh karena itu, program ini juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan serta upaya-upaya efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan, dimana pada gilirannya diharapkan dapat meminimalisir ataupun mengurangi pemanasan global. Sudah seyogyanya kita sebagai warga kampus yang hidup dalam lingkungan masyarakat ilmiah terdidik selalu tanggap dan bertanggungjawab dalam menyikapi berbagai masalah disekeliling kita dan menjadi contoh/model, tidak terkecuali masalah lingkungan seperti Pemanasan Global / Global Warming yang sedang menghantui kita yang dapat mengancam kelanjutan Bumi dan Kehidupan kita. Mengapa kita tidak Bertindak untuk memulainya?

16 Gaya Go Green Anda  

Sabtu, 15 Oktober 2011 | 05:32 WIB
foto
TEMPO/ Subekti
TEMPO Interaktif,- Mau bergaya hidup organik dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari? Inilah langkah-langkahnya.

1. Menggunakan biji lerak (soapnut) untuk mencuci dan membersihkan lantai.

2. Mengusir nyamuk dengan menggunakan minyak pohon neem di ruangan, sedangkan di halaman dengan menanam tanaman zodia (Evodia suaveolens), sereh, dan geranium (Pelargonium graveolens) atau suren (Toona sureni).

3. Mengusir tikus dengan meletakkan kopi di jalur yang sering dilalui tikus.

4.Menanam jinten (Plectranthus amboinicus) atau nilam (Pogostemon cablin) untuk mengusir kecoa di dekat pipa udara tangki septik dan tempat sampah.

5. Mencuci gudang untuk sirkulasi udara di tempat penyimpanan.

6. Mengurangi bau kurang sedap dengan cengkeh, bubuk kayu manis, bunga lavender, atau bubuk kopi sebagai pengganti pengharum ruangan.

7. Memakai cuka, garam, dan jeruk nipis untuk membersihkan sayur, buah, peralatan rumah tangga, serta lemari es.

8. Menggunakan baking soda untuk membersihkan peralatan rumah tangga dan asam jawa serta belimbing wuluh untuk logam kuningan dan noda di kamar mandi.

9. Arang batok kelapa atau karbon untuk menyerap bau tidak sedap di kamar mandi yang lembap.

10. Menggunakan sabut pencuci yang ramah lingkungan, seperti sabut kelapa atau oyong (Luffa acutangula).

11. Menampung air bekas cucian beras dan tetesan AC untuk menyiram tanaman.

12. Sisa sayur, buah, dan ampas kopi serta teh untuk bahan kompos.

13. Apabila terpaksa menggunakan pencuci kimia, pilih produk pencuci yang rendah busa atau bebas fosfat, sesuaikan takaran sabun dengan cucian dan hemat air.

14. Memilih produk pakaian yang tidak menggunakan perlakuan khusus (misalnya dry clean).

15. Menanam pohon peneduh untuk menggantikan fungsi penyejuk udara.

16. Mengkonsumsi produk lokal dan sesuai dengan musim untuk mengurangi jejak karbon.

resensi buku negeri van oranje tugas bahasa indonesia


Resensi
Berpetualang di Negeri Belanda
Judul : Negeri Van Oranje
Penulis : Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit : Bentang, 2009
Tebal : 477 Halaman
Saya selalu tertarik dengan novel yang diangkat dari pengalaman pribadi penulisnya. Seperti novel ini. Sebuah kisah petualangan lima mahasiswa Indonesia (Lintang, Banjar, Wicak, Daus dan Geri) dimana mereka sedang meraih mimpinya mengejar studi S2 di Belanda. Novel ini telah mencuri perhatian dan mengundang rasa penasaran saya. Ditambah lagi best seller pula. Siapa yang tak tergoda untuk segera mengetahui isinya.

Ternyata isinya tak mengecewakan. Selain seru, tak berlebihan kalau boleh dibilang novel ini begitu mengasyikkan alias tidak membosankan. Gaya penulisannya mengalir dan tidak berbelit-belit, ditambah catatan kaki yang tentu saja bisa memperjelas istilah-istilah asing. Di dalamnya kita bisa membaca kisah unik, seru dan heboh tentang lima sekawan itu. Kita juga bisa mendapatkan informasi menarik mengenai kehidupan di negeri kincir angin tersebut.

Tidak hanya itu, suasana dan segala hal tentang aktifitas kampus di Belanda juga tergambar dengan jelas. Dilengkapi pula dengan beragam tip dan trik, seperti kiat mencari pondokan atau tempat kost yang murah meriah, belanja cerdas, mencari kerja paruh waktu, mengisi waktu luang atau liburan, cara hemat berkeliling Eropa, tip mahasiswa teladan ala Daus, hingga beberapa kiat merokok di Belanda yang mungkin berguna bagi Anda.. Menarik bukan?

Kisah Lintang, Banjar, Daus, Geri dan Wicak diawali dengan pertemuan tak sengaja yang tanpa disadari akan membelokkan jalan hidup mereka. Dilanjutkan dengan acara masak bareng kelima sahabat yang kemudian menamakan diri sebagai geng “Aagaban”. Masing-masing anggota geng ”Aagaban” juga memiliki cerita unik. Pengalaman pilu Lintang yang merasa senang karena diundang pesta yang berarti ia akan makan enak dan gratis, tapi harus dongkol karena ternyata makanan yang dimakan harus ia bayar. Cerita Wicak dan Daus yang ingin berbaik hati menolong mahasiswa baru di Belanda mencarikan pondokan, tapi berakhir dengan ngerjain orang tersebut.

Kisah yang paling seru adalah tentang setangkai kembang yang dikirim salah satu oknum anggota geng “Aagaban” kepada Lintang. Ya, Wicak, Daus, Banjar selain menjalin persahabatan ternyata diam-diam ingin menjalin cinta dengan Lintang. Ironisnya, ternyata diam-diam Lintang malah naksir dengan Geri. Namun, ada satu rahasia tentang Geri yang belum diketahui Lintang, yang nantinya akan membuat Lintang sangat kaget. Apakah rahasia itu?

Meskipun dikemas dengan gaya populer, namun novel ini tetap memiliki kekayaan wacana dan pemikiran tentang idealisme anak muda, misalnya tentang bagaimana setelah lulus studi, bekerja di Belanda atau pulang membangun tanah air tercinta. Bagi peminat sejarah, novel ini juga menyajikan sejarah beberapa kota dan kampus di sana.

Kisah lima sahabat itu diakhiri dengan petualangan mereka mengunjungi beberapa kota di Eropa yang akan membuat Anda terkesima. Hingga akhirnya mereka harus berpisah karena aktifitas pekerjaan masing-masing. Sampai beberapa tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam acara pernikahan Lintang dengan salah satu anggota “Aagaban”. Siapa dia? Baca saja novel ini sampai tuntas. Selamat membaca!
Meskipun mengasyikkan, namun salah ejaan dalam buku ini terasa mengganggu mata. Apalagi jika para penulisnya dapat dikatakan tinggal cukup lama di Belanda. Misalnya ejaan untuk kota Amersfoort, ditulis dengan dua o (hal.6), ejaan kopen ditulis dengan satu o tapi diucapkan panjang/dengan dua o (hal.50), ikan haring, ditulis dengan satu a (hal.71), tien uur (jam sepuluh), bukan huur (hal.83), kortingkaart, hanya dengan satu o (hal.89), Witte Singel (bukan single) yang artinya parit (hal.77), grote bibliotheek, ditulis dengan dua e (hal.176), schrijftelijk, dengan tambahan h (hal.324).

bagi info lamaran kerja untuk pelajar SMA part time

tolong jika ada yang punya lowongan pekerjaan untuk siswa SMA part time dengan rekruit : laki - laki , Pelajar SMA ,sosial , Semarang , harap hubungi saya karena saya benar - benar menginginkan pekerjaan yg pantas bagi siswa SMA . TERIMA KASIH :)

Tugas Makalah ekonomi


TUGAS MAKALAH EKONOMI
PASAR MODAL



















NAMA KELOMPOK          :


1.      HAQNI PUTRI                                 08

2.      KHOLIFATUNNISA A                   12

3.      MIWAHEKA PRAROSY               15

4.      OTNIEL ADITYO S                                    18



KELAS XI.IS.1

SMA NEGERI 1 SEMARANG
2011/2012






KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang pasar modal di Indonesia dan sejarahnya
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


Semarang , 18 Oktober 2011


 
Penulis




DAFTAR ISI

I.                   COVER                           .......................................................................         1
II.                KATA PENGANTAR.......................................................................    2
III.             DAFTAR ISI                  .......................................................................         3
IV.             MANFAAT                     .......................................................................         4
V.                KATA KUNCI               .......................................................................         4
VI.             PENDAHULUAN          .......................................................................         5
VII.          RUMUSAN MASALAH      ............................................................... 8
VIII.       PEMBAHASAN             .......................................................................         9
IX.             KESIMPULAN              .......................................................................         20
X.                GLOSARIUM                .......................................................................         21
XI.             DAFTAR PUSTAKA.......................................................................     23





























Manfaat Anda Mempelajari Bab makalah Ini

Anda mampu mengenal pasar modal, jenis produk dalam bursa efek dan mekanisme kerja bursa efek



Kata Kunci

Pasar modal, produk bursa efek, dan mekanisme kerja bursa efek
Tahukah kalian logo apakah gambar ini?
Ya, kalian benar, logo di samping merupkan logo dari Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Bursa efek atau biasa dikenal Pasar Modal sebenarnya telah lama ada di Indonesia. Pernahkah kalian mendengar istilah BEJ atau BES, itu merupakan bursa efek yang ada di Indonesia. Pasar modal (bursa efek) merupakan institusi yang penting bagi kemajuan ekonomi suatu negara. Dan untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan kita diurai tentang apa itu pasar modal? Bagaimana sejarah pasar modal di Inonesia? Apa saja produk pasar modal dan bagaimana mekanisme kerja pasar modal?
                        A. Teori Perkembangan Pasar Modal
                        B. Produk-Produk Pasar Modal
                        C. Mekanisme Kerja Pasar Modal













Pendahuluan


A. Teori dan Perkembangan Pasar Modal
Sejarah Pasar Modal
Sejarah pasar modal Indonesia berkaitan dengan kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19. Dalam buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den effectenhandel pada 1939, dijelaskan jual beli efek telah berlangsung telah berlangsung sejak 1880. Pada 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.
                         
a. Zaman Penjajahan
Pada awal abad Ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Orang-orang Belanda dan Eropa lainnya merupakan penabung yang penghasilnya sangat jauh lebih tinggi daripada penghasilan penduduk pribumi. Oleh karena itu,mereka menjadi penabung yang telah dilibatkan sebaik-baiknya sebagai sumber dana.
Atas dasar itulah pemerintah kolonial mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan,akhirnya pada 14 Desember 1912 berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) yang bernama Verreniging voor den effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan.

Pada awalnya terdapat 13 anggota bursa yang aktif, yaitu Fa. Dunlop & Kolf, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monod & Co, Fa. Adree Witansi & Co, Fa. A.W. Deeleman, Fa. H. Joostensz, Fa. Jeannette Walen, Fa. Wiekert & V.D. Linden, Fa. Walbrink & Co, Fa. Weickert & V.D. Linden, Fa. Vermeys & Co, Fa. Cruyff, dan Fa. Gebroeders.

Adapun efek yang diperjualbelikan berupa saham dan obligasi perusahaan atau perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda, serta efek perusahaan Belanda lainnya.
Liputan Ekonomi
Perkembangan pasar modal di Batavia begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di kota Semarang resmi didirikan bursa.
Anggota bursa di Surabaya, yaitu, Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. V. Va Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Adapun anggota bursa di Semarang, yaitu, Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co, Fa. P.H. Soeters & Co. Perkembangan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan. Hal ini yang terlihat dari nilai efek yang tercatat mencapai NIF 1,4 miliar yang berasal 250 macam efek.

b. Masa Perang Dunia II
Pada tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan Semarang.
Namun, pada 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu, mengakibat banyak perusahaan dan

perseorangan ketakutan untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia.
Dengan demikian, pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya aktivitas pasar modal pada zaman penjajahan Belanda.

c. Masa Pasar Modal Orde Lama
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini ditandai mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia.
Diawali dengan diberlakukannya Undang-Undang Darurat No. 13 pada 1 September 1951, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Undang-Undang No. 15 tahun 1952 tentang bursa, pemerinth RI membuka kembali bursa efek di Jakarta pada 31 juni 1952, setelah terhenti selama 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE) yang terdiri dari atas tiga bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihatnya.

Sejak itu, bursa efek berkembang dengan pesat, meskipun efek yang diperdagangkan dalah efek yang dikeluarkan sebelum Perang Dunia II. Aktivitasnya semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturut-turut pada 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi banyak warga negara Belanda, baik perseorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam.








d. Masa Konfrontasi
Masa Konfrontasi hanya berlangsung sampai tahun 1958, karena saat itu terlihat adanya kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa. Hal tersebut, disebabkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan

ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga negara Belanda meninggalkan Indonesia.
Perkembangan tersebut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan RI dengan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambilalihan semua perusahaan Belanda di Indonesia, sesuia dengan Undang-Undang Nasionalisasi No. 86 tahun 1958.
Kemudian, dengan instruksi dari Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan bagi bursa efek Indonesia untuk memperdagangkan semua efek perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, termasuk semua yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah perdagangan efek di Indonesia.
Tingkat inflasi pada waktu itu cukup tinggi sehingga menggoncang dan mengurangi kepercayaan masyarakatterhdap pasar ung dan pasar modal, juga terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya pada 1966.
Penurunan tersebut, mengakibatkan nilai nominal saham dan obligasi menjadi rendah, sehingga tidak menarik lagi bagi investor. Hal ini merupakan pasang surut pasar modal Indonesia pada zaman Orde Lama.

e. Pasar Modal Orde Baru
Pemerintah Orde Baru mengambil langkah atau kebijakan untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang rupiah. Di samping pengarahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito, pemerintah terus mengadakan persiapan khusus untuk membentuk pasar modal.
Dengan Surat Keputusan Direksi BI No. 4/16 Kep-Dir Tanggal 26 Juli 1968, BI membentuk tim persiapan Pasar Uang (PU) dan Pasar Modal (PM). Hasil penelitian tim menyatakan bahwa benih

dari PM di Indonesia sebenarnya sudah ditanam pemerintah sejak tahun 1952, tetapi karena situasi politik dan masyarakat masih kurang pengetahuan
tentang pasar modal maka pertumbuhan bursa efek di Indonesia sejak tahun 1958-1976 mengalami kemunduran.
Setelah tim tersebut menyeleaikan tugasnya dengan baik dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-25/MK/IV/1/72 Tanggal 13 januari 1972 tim dibubarkan, dan pada1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal atau sekarang Badan Pengawas Pasar Modal) dan PT. Danareksa. Bapepam bertugas membntu Menteri Keuangan yang diketuai oleh Gubernur Bank Sentral.






RUMUSAN MASALAH

Jadi dari pendahuluan yang tadi telah di utarakan, bisa diambil rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1.      Mengapa investor perlu memahami mekanisme pasar modal?

2. Deskripsikan sejarah singkat pasar modal Indonesia. Apa yang menjadi alasan utama pemerintah kolonial Belanda mendirikan bursa efek di Indonesia?

3.     Sebutkan beberapa indikator ekonomi makro di Indonesia. Apa dampaknya bagi






















PEMBAHASAN

Dengan terbentuknya Bapepam,maka terlihat kesungguhan dan intensitas untuk membentuk kembali PU dan PM. Selain membantu menteri keuangan, Bapepam juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek.
Pada 10 Agustus 1977 berdasarkan Keppres RI No. 25 tahun1976 pasar modal diaktifkan kembali dan mulai go public beberapa perusahaan. Pada zaman Orde Baru inilah perkembangan PM dapat dibagi menjadi dua, yaitu tahun 1977-1978 dan tahun 1978-sekarang.
Perkembangan pasar modal pada selama tahun 1977-1978 mengalami kelesuan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas-fasilitas yang telah diberikan antar lain fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif di pasar modal. Terhambatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat, serta adanya batasan fluktuasi harga saham.
Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijakan Desember 1987, Paket Kebijakan Oktober 1988, dan Paket Kebijakan Desember 1988.

                        1. Paket Kebijakan Desember 1987 (Pakdes 87)

Pakdes 87 merupakan penyederhanaan emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti pendaftaran emisi efek. Selin itu, dibuka kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli maksimum 49% dari total emisi.
Pakdes 87 juga menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.
                        2. Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto 88)

Pakto 88 ditujukkan pada sektor perbankkan, namun memiliki dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan 3L (Legal Lending Limit), dan pengenaan pajak atas bunga deposito. Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijakan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan dan sektor pasar modal.
                        3. Paket Kebijakan Desember 1988 (Pakdes 88)

Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa. Ketiga kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk periode 1988 hingga sekarang.
Analisis Ekonomi
                        1. Deskripsikan sejarah singkat pasar modal Indonesia. Apa yang menjadi alasan

utama pemerintah kolonial Belanda mendirikan bursa efek di Indonesia?
                        2. Sebutkan beberapa indikator ekonomi makro di Indonesia. Apa dampaknya bagi

pasar modal di Indonesia?

Pengertian Pasar Modal
Melalui pasar barang. Anda dapat membeli berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Bagaimana dengan pasar modal? Produk apa yang akan Anda beli melalui pasar modal? Lalu apakah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat terjawab jika Anda mempelajari bab ini.

Economic Challenges
Pada bab ini, Anda akan mendapatkan materi pasar modal sehingga dapat memahami konsep pasar modal dalam perspektif yang luas. Di sini akan dibahas beberapa hal penting pasar modal. Mulai dari pengertian pasar modal, fungsi dan manfaat pasar modal produk bursa efek, dan mekanisme kerja bursa efek.
Pengertian pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang atau modal sendiri. Instrumen-instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, right issue, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (pull atau call).
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang berhubungan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Beberapa istilah yang perlu dietahui untuk memudahkan dalam memahami pasar modal secara lebih jauh adalah sebagai berikut.
                        a) Penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat dengan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang dan peraturan pelaksanaanya.
                        b) Emiten adalah badan usaha atau perusahan yang telah melakukan penawaran umum atau lebih terkenal dengan istilah go public. Istilah go public biasa disebut juga IPO (Initial Public Offering) atau penawaran saham perdana.

c) Efek adalah surat berharga, meliputi surat pengakuan utang, surat berhaga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setip derivatif dari efek.
                        d) Derivatif dari efek dalah turunan dari efek, baik efek yang bersifat utang ataupun yang bersifatekuitas, seperti opsi atau waran.

                        e) Opsi adalah hak yang dmiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain atas sejumlah efek dalam waktu tertentu.
                        f) Perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal yang disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000,00 (Tiga Milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Fungsi dan Manfaat Pasar Modal
Kompetensi Ekonomi
Carilah literature yang berhubungan dengan perkembangan pasar modal. Apakah dengan paket kebijaksanaan tersebut pasar modal mengalami perkembangan yang sangat baik? Diskusikanlah dengan teman sebangku Anda.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena memberikan dua fungsi sekaligus yaitu, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal memberikan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana dari masyarakat melalui penjualan efek saham dengan prosedur IPO atau efek utang obligasi. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) agi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas ekonomi menjadi meningkat karena pasar modal merupakan

pendanaan alternatif bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaandan pada akhirnya dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Pasar modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi kearah peningkatan kesejahteraan. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berhubungan dengan efek. Pasar modal memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu:
                        a. Sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha termasuk usaha menengah dan kecil untuk membangun usahanya; dan
                        b. Wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah.

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut.
                        a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memugkinkan alokasi dana secara optimal.
                        b. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat resiko yang dapat diperhitungkan.
                        c. Menyediakan leading indikator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
                        d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
                        e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
                         

B. Produk Pasar Modal
Bursa efek adalah pihak yang yang menyelenggarakan dan menyediakan system atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai bursa efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin dari Bapepam. Persyaratan dan tata cara perizinan bursa efek diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Bursa efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien, mengingat perdagangan tersebut menyangkut dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek. Oleh karena itu, penyelenggarakegiatan bursa efek hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek. Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek wajib disusun dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.
Dalam menyusun rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba, bursa efek wajib berpedoman pada prinsip efisiensi pasar modal dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam yang menyangkut, antara lain:
                        1. meningkatkan sistem atau sarana perdagangan efek;
                        2. meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan terhadap anggota bursa efek;
                        3. mengembangkan sistem pencatatan efek dan efisien;
                        4. mengembangkan system kliring dan penyelesaian transaksi bursa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bursa efek;
                        5. meningkatkan pelayanan system informasi;
                        6. melakukan kegiatan pengembangan pasar modal melalui kegiatan promosi dan penelitian dan

                        7. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam maka bursa efek memiliki peran yaitu, sebagai berikut.
                        1. menyediakan semua perdagangan efek.
                        2. membuat peraturan yang berkaitan dengan bursa.
                        3. mengupayakan likuiditas konsumen.
                        4. mencegah praktik-praktik yang dilarang di bursa.
                        5. menyebarluaskan informasi bursa.
                        6. menciptakan instrument dan jasa baru.

Produk-produk yang diperdagangkan oleh BEJ, yaitu saham, obligasi, bukti right, waran, dan reksadana,
                        1. Saham

Saham adalah bagian atau jatah yang sama (diwakili dengan suatu sertifikat) atas modal suatu perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian laba dan harta. Saham ada dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferens (preferred stock).
Saham biasa adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Pada saham atas nama tertera nama pemilik saham, adapun pada saham atas unjuk nama pemilik saham tidak tertera di atas saham. Namun, pemilik saham menjadi pemilik saham dan semua hak-hak pemegang saham tetap diberikan kepada pemegang saham tersebut.
Gambar : Saham
Adapun saham preferens adalah jenis saham lain sebagai alternatif saham biasa. Pemegang saham preferens memiliki hak istimewa di atas saham biasa untuk hal-hal tertentu yang ada dalam

perjanjian pada saat penawaran saham, misalnya hak istimewa dalam pembagian dividen.
                        2. Obligasi (Bonds)

Obligasi adalah surat tanda utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah.
Berdasarkan jaminannya, obligasi dibedakan menjadi dua, yaitu obligasi dengan jaminan (secured bonds) dan obligasi tanpa jaminan
(unsecured bonds). Obligasi dengan jaminan merupakan obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu sehingga resiko yang ditanggung investor lebih kecil. Jenis obligasi dengan jaminan meliputi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
                        1. mortgage bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan aktiva tetap tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
                        2. equipment bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan peralatan seperti mesin dan mobil
                        3. collaterall-trust bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan saham atau obligasi lain.

Berdasarkan sistem pembayaran bunganya, obligasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu coupon bonds dan zero coupon bonds. Pembayaran bunga coupon bonds dilakukan secara periodic dan menggunakan kupon obligasi. Adapun pembayaran bunga zero coupon bonds dibayarkan secara sekaligus pada saat pembelian sehingga mengurangi harga obligasi, sedangkan pada saat jatuh tempo pemegang saham akan mendapatkan pelunasan penuh.


                        3. Bukti Right (Right Issue)

Bukti right adalah efek yang memberikan hak pada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi tertentu. Hak dalam right sering disebut preemitive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi


kepemiloikan pemegang saham lama di suatu perusahaan berkaitan dengan pengeluaran saham baru.
4. Waran ( warrant)
Waran merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu. Masa berlaku waran dimulai sejak tanggal pencatatan waran di bursa efek, sampai tanggal terakhir pelaksanaan penebusan waran.
Gambar : waran
Sumber :http//:www.google.com-search-image-waran
Berdasarkan sifatnya waran memiliki karakteristik yang sama dengan saham biasa. Pada umumnya naik turunnya harga waran dipengaruhi juga oleh harga saham.
5. Reksadana (Mutual Funds)
Reksadana adalah sarana yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk kumpulan surat berharga oleh manajer investasi.
Dilihat dari sifatnya reksadana dibagi menjadi dua, yaitu reksadana terbuka (open-ended mutual funds) dan reksadana tertutup (close-ended mutual funds). Pada reksadana terbuka, saham yang sudah diterbitkan dapat ditarik atau dibeli kembali dengan nilai transaksi yang didasarkan pada net asset value. Adapun untuk reksadana tertutup, jumlah surat berharga yang diterbitkan terbatas, dan surat berharga tersebut tidak dapat ditarik oleh perusahaan reksadana.
Di Indonesia, munculnya reksadana dipelopori oleh PT Danareksa yang merupakan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang berada dalam binaan Departemen Keuangan.


C. Mekanisme Kerja Pasar Modal
Bursa efek Jakarta menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakkan oleh order-order dari pialang dengan sistem lelang secara terus-menerus. Pembeli atau penjual, yang akan melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan pialang juga dapat melakukan jual beli efek atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio perusahaan tersebut. Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukkan semua order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang bertindak untuk perusahaan pialang disebut Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Dengan menggunakan Jakarta Automated Trading System
(JATS), order-order tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukan
pencocokan dengan mempertimbangkan prioritas harga dan waktu.
Dengan demikian, sistem perdagangan di BEJ adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung terus-menerus selama jam bursa. Hingga sekarang, seluruh order dari perusahaan pialang memang harus dimasukkan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun, saat ini BEJ sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS sehingga seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa, bahkan dari luar Jakarta.
Perdagangan saham di pasar reguler, pasar segera, dan pasar tunai berdasarkan pada lot dan waktu yang ditetapkan dengan mekanisme lelang secara terus-menerus. Harga yang terjadi dari order dan mekanisme pasar lelang secara terus-menerus sebagaimana digambarkan di atas merupakan dasar bagi pasar reguler. Pasar reguler digunakan untuk menghitung indeks. Harga yang dibentuk di pasar reguler adalah harga saham yang diumumkan oleh BEJ ke seluruh dunia.

Untuk melakukan transaksi di pasar reguler, investor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
                        1. Total saham memenuhi standar satu lot yakni 500 lembar, untuk saham sektor perbankan 500 lembar per lot.
                        2. Pergerakan harga (fraksi) di bursa.
                        3. Untuk saham (ditetapkan per20 Oktober 2000) yaitu sebagai berikut.
                        a. Untuk harga saham < Rp500, ditetapkan fraksi sebesar Rp5 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp50.
                        b. Untuk harga saham dengan rentang Rp500 sampai dengan Rp5.000, ditetapkan fraksi sebesar Rp25, dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar 250.
                        c. Untuk harga saham Rp5.000 atau lebih, ditetapkan fraksi sebesar Rp50 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp500.
                        4. Untuk obligasi, ditetapkan fraksi sebesar 1/16 %.
                        5. Untuk rights, harga < Rp100, ditetapkan fraksi sebesar Rp1 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp10, untuk harga rights dengan rentang Rp100 sampai dengan Rp1.000, ditetapkan fraksi sebesar Rp5 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp50, sementara unrtuk harga rights di atas Rp1.000, ditetapkan fraksi sebesar Rp10 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp100.
                        6. Untuk waran, harga < Rp100, ditetapkan fraksi sebesar Rp1 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp10, harga waran dengan rentang harga Rp100 sampai dengan Rp1.000. ditetapkan fraksi sebesar Rp5 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp50, untuk harga dengan rentang antara Rp1.000 sampai dengan Rp5.000, ditetapkan fraksi sebesar Rp10 dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp100, harga waran di atas Rp5.000, ditetapkan fraksi sebesar Rp25 dengan setiap kali maksimum perubahan harga sebesar Rp250.

                        7. Transaksi dilakukan berdasarkan pada harga dan prioritas waktu (time priority).

Bursa Efek Jakarta juga memberi kesempatan kepada pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi saham berdasarkan negosiasi. Transaksi dengan negosiasi ini dibedakan atas dua jenis yakni :
                        1. pasar negoisasi yaitu perdagangan dilakukan antara dua anggota bursa;
                        2. pasar tutup sendiri yaitu perdagangan dilakukan oleh satu anggota bursa yang melakukan order beli dan jual pada harga dan jumlah yang sama.

Berikut, ketentuan dalam melakukan perdagangan di pasar negosiasi:
                        a. efek yang diperdagangkan dalam bentuk saham.
                        b. Fraksi harga tidak berlaku, tetapi dilanjutkan mengacu pada harga saham di pasar reguler;
                        c. Untuk saham tertentu pada pasar tutup sendiri (crossing) dan sudah sripless, harganya ditetapkan tidak melebihi 20% batas bawah dan batas atas dari harga penutupan (quoted price) di pasar reguler; dan
                        d. Transaksi yang terjadi tidak mempengaruhi perhitungan indeks, sebagaimana dilakukan di pasar reguler.

Dalam mekanisme pasar modal dikenal pula istilah pasar primer, pasar sekunder, prospektus, dan indeks.
                        1. Pasar Primer

Pasar yang emitennya kali pertama memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya kepada publik, yang biasa dikenal dengan istilah initial public offering (IPO). Informasi tentang emiten yang IPO dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose atau prospektus. Prosedur pembeliannya melalui pengisian formulir pemesanan pembelian saham (FPPS) yang ada di underwriter (penjamin emisi efek) atau agen-agen penjual lainnya yang ditunjuk. Setelah pemesanan diterima baru kemudian dilakukan penjatahan. Hal tersebut,
bergantung dari jumlah permintaan yang masuk. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi pertama oversubcribed yaitu minat masyarakat membeli saham baru lebih besar dari jumlah saham yang tersedia. Kemungkinan berikutnya, jumlah saham yang tersedia lebih besar atau sama dengan permintaan yang masuk, (undersubcribed). Jika kondisi oversubcribed terjadi, penjatahan berdasarkan undian atau metode lainnya seperti pemesan pertama mendapat prioritas lebih dahulu.
Ciri-ciri pasar primer di antaranya:
                        a. harga saham tetap;
                        b. tidak dikenakan komisi;
                        c. hanya untuk pembelian saham;
                        d. pemesanan dilakukan melalui agen penjualan; dan
                        e. jangka waktu terbatas.









                        2. Pasar Sekunder

Pasar yang memperdagangkan setelah IPO, yaitu perdagangan yang terjadi antara investor satu dengan investor yang lainnya, transaksi ini tidak lepas dari fungsi bursa sebagai lembaga penyedia perdagangan di pasar modal. Pembelian di pasar ini hanya pada saham yang telah beredar berdasarkan aturan main yang telah ditentukan pasar. Prosedurnya investor melakukan order beli atau jual melalui broker, kemudian broker meneruskannya melalui pasar atau bursa. Jika ada order jual dan beli yang cocok maka transaksi baru terjadi, jika tidak ada transaksi, akan menunggu sampai adanya kecocokan atau pembatalan karena ditarik kembali atau habisnya masa perdagangan.
Ciri-ciri pasar sekunder di antaranya:
                        a. harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar;
                        b. dibebankan komisi untuk pembeli dan penjual;

                        c. pemasaran dilakukan melalui anggota bursa;
                        d. jangka waktu tidak terbatas.

Diskusikanlah 3.1
Buatlah kelompok dengan anggota maksimal empat orang.
                        1. Jika investasi saham bisa menguntungkan bagi investor, mengapa lebih banyak

investor melakukan investasi dalam bentuk obligasi.
                        2. Mengapa perusahaan memilih alternatif menerbitkan obligasi? Apa keuntungan dari

perusahaan penerbit?
                        3. Alasan apa yang menyebabkan perusahaan, menerbitkan waran maupun obligasi konversi?
                        4. Kumpulkan hasilnya kepada guru anda, kemudian presentasikanlah didepan kelas.

                        3. Prospektus

Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan tawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek. Tiap-tiap prospektus memiliki isi yang berbeda, setiap orang yang akan membeli saham atau obligasi saat perusahaan melakukan penawaran umum harus memahami prospektus. Penyusunan prospektus harus mempertimbangkan kepada hal-hal berikut:
                        a. Prospektus harus memuat semua rincian dan informasi mengenai penawaran umum dari emiten;
                        b. Prospektus harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif;
                        c. Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus; dan

                        d. Emiten, penjaminan pelaksanaan emisi, dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal bertanggung jawab untuk mengungkapkan fakta secara jelas dan mudah dibaca.

Emiten dan penjamin pelaksanaan emisi harus bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang tercantum dalam prospektus. Beberapa bagian penting dari prospektus yang harus diperhatikan oleh calon investor adalah sebagai berikut:
                        a. Bidang Usaha

Liputan Ekonomi
Sinking fund provision merupakan peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang (BAPEPAM) yang ditujukan kepada perusahaan penerbit agar melunasi sebagian obligasi dalam waktu tertentu. Untuk melunasi obligasi tersebut perusahaan harus menyisihkan dana khusus untuk membayar kewajiban yang disebut sinking fund
Bidang usaha saat ini yang dijalankan perusahaan merupakan informasi yang perlu diketahui oleh calon investor, karena dengan mengetahui bidang usaha perusahaan, calon investor dapat memikirkan prospek perusahaan.
                        b. Jumlah Saham yang Ditawarkan

Jika perusahaan menawarkan saham informasi mengenai jumlah saham yang akan ditawarankan juga harus diketahui oleh calon investor. Karena jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat menunjukan berapa besar bagian dari modal disetor yang akan dimiliki oleh masyarakat.
                        c. Nilai Nominal dan Harga Penawaran Nilai nominal

Adalah satuan nilai yang menunjukan besarnya modal suatu perusahaan yang dimuat dalam anggaran dasar perusahaan tersebut. Nilai nominal tersebut, akan dicantumkan pada setiap saham yang diterbitkan oleh perusahaan.
                        d. Riwayat Singkat dari Perusahaan

Hal tersebut, harus diketahui oleh calon investor, karena bagian ini memberikan keterangan tentang riwayat singkat pendiri perusahaan sehingga calon investor dapat mengetahui berapa lama perusahaan itu didirikan dan beroperasi.
4. Indeks
Indeks dibursa efek terdiri atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Individual, Indeks Sektoral dan Indeks LQ-45. IHSG merupakan gabungan dari seluruh emiten. Indeks

Individual merupakan indeks perkembangan individual emiten, Indeks LQ-45 merupakan indeks dari 45 emiten yang paling dominan atau unggul. Manfaat indeks secara umum untuk melihat perkembangan kinerja seluruh emiten. Karena kinerja emiten tidak terlepas dari kondisi yang terjadi diluar bursa maka otomatis perkembangan IHSG sendiri merupakan gambaran kondisi social, politik, ekonomi, kepercayaan dan kondisi keamanan. Kegunaan indeks individu lebih banyak dimanfaatkan untuk keperluan analisis bagi pemodal dalam transaksi saham yang dimilikinya. Adapun indeks LQ-45 digunakan untuk melihat kinerja 45 emiten unggulan. Indeks sektoral dapat digunakan sebagai gambaran kinerja sector.
Misalnya,jika sektor keuangan mempunyai trend yang baik maka dapat meprediksikan kondisi sektor ini berprospek baik pada masa yang akan dating atau saham yang akan kita beli mempunyai nilai tambahan yang optimis. Misalkan, Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta berada di kisaran tertinggi yaitu 490-an dan terendah 470-an. Jika mengikuti perkembangan nilai IHSG, ketika harga melampaui nilai 500, berarti IHSG mengalami kenaikan yang cukup berarti, karena aspek politik dan keamanan yang semakin baik. Hal tersebut, juga dapat disebabkan semakin menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Keadaan tersebut, secara menyeluruh memberikan indikasi perbaikan terhadap keadaan ekonomian Indonesia. Membaiknya perekonomian Indonesia, akan memberikan peluang kepada para investor untuk bermain bursa.
Potensi tingkat keuntungan yang diperoleh dari pasar modal cukup tinggi. Namun perlu diketahui, dalam semua investasi, potensi resikonya juga tinggi. Investor pemula yang ingin terlibat di pasar modal sebaiknya, mempelajari dan mencari informasi selengkap mungkin tentang transaksi saham, baik caranya maupun bagaimana melihat saham unggulan.



























                        KESIMPULAN
                         
                        Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
                        Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan jual dan beli efek.
                        Penawaran umum merupakan kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.
                        Produk yang diterbitkan dan diperdagangkan dalam pasar modal yaitu saham, waran, obligasi, bukti right, dan reksadana.
                        Pelaku pasar modal diantaranya investor, emiten dan lembaga penunjang pasar modal (Bapepam).
                        Pasar primer merupakan pasar tempat emiten kali pertama memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya
                        kepada public, yang dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO).
                        Pasar sekunder yaitu pasar yang memperdagangkan efek setelah IPO. Perdagangannya hanya terjadi antar investor yang satu dengan investor lainnya, transaksi ini tidak lepas dari fungsi bursa sebagai lenbaga facilitator perdagangan di pasar modal.
                        Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
                        Indeks di bursa efek terdiri atas IHSG, Indeks Individual, Indeks Sektoral dan Indeks LQ-45.
                        Emiten adalah badan usaha atau perusahaan yang telah melakukan penawaran umum yang lebih dikenal dengan istilah go public.















GLOSARIUM
                        v Alternatif : Pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan
                        v Broker : Pedagang perantara yang menghubungkan pedagang satu dengan yang lain dalam hal jual beli; makelar; pialang.
                        v Bukti right : Efek yang memberikan hak pada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi tertentu.
                        v Bursa : Tempat memperjualbelikan saham, obligasi dsb.
                        v Deposito : Kredit yang diberikan bank kepada seseorang.
                        v Deregulasi : Kegiatan atau proses penghapusan pembuatan dan peraturan.
                        v Derivatif : Turunan dari efek, baik efek yang bersifat utang ataupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi atau waran.
                        v Diversifikasi : Penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa atau investasi.
                        v Dividen : Sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebuah perseroan.
                        v Efek : Surat berharga, meliputi surat pengakuan utang, surat berhaga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
                        v Efisiensi : Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat.
                        v Emisi : Pengeluaran surat-surat berharga oleh perusahaan swasta untuk memperoleh modal untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
                        v Emiten : Badan usaha atau perusahan yang telah melakukan penawaran umum.
                        v Fluktuasi : Gejala yang menunjukkan turun naiknya harga; keadaan turun naik harga dsb; perubahan harga karena pengaruh permintaan dan penawaran.
                        v Fraksi : Bagian kecil; pecahan.
                        v Indeks : Daftar harga sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang.
                        v Indikasi : Petunjuk; tanda-tanda yang menarik perhatian.
                        v Inflasi : Kemrosotan nilai uang(kertas) karena banyaknya uang(kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
                        v Institusi : Sesuatu yang dilembagakan; pelembagaan; pranata.
                        v Investasi : Penanaman uang atau modal disuatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
                        v Investor : Pihak yang memiliki kelebihan dana.
                        v Issuer : Pihak yang membutuhkan dana.
                        v Kliring : Penyelesaian pembukuan dan pembayaran antar bank dengan memindahkan saldo kepada pihak yang berhak.
                        v Kolonial : Berhubungan atau berkenaan dengan sifat-sifat jajahan.

                        v Komisi : Imbalan atau persentase tertentu yang dibayarkan karena jasa yang diberikan dalam jual beli.
                        v Komunikatif : Keadaan saling dapat berhubungan; mudah dipahami.
                        v Konfrontasi : Perihal berhadap-hadapan langsung.
                        v Konversi : Perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain.
                        v Lelang : Penjualan dihadapan orang banyak(dengan tawaran yang atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang.
                        v Likuiditas : Perihal menyatakan posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat pada waktunya.
                        v Makelar : Perantara perdagangan(antara pembeli dan penjual).
                        v Manajemen : Proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
                        v Manajer : Orang yang memimpin sebuah perusahaan.
                        v Mekanisme : Cara kerja suatu organisasi.
                        v Negosiasi : Proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak(kelompok atau organisasi) dan pihak(kelompok atau organisasi) yang lain.
                        v Obligasi : Surat tanda utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah.
                        v Opsi : Hak yang dmiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain atas sejumlah efek dalam waktu tertentu.
                        v Perspektif : Sudut pandang; pandangan.
                        v Pialang : Perantara dalam kegiatan jual beli; makelar.
                        v Profesional : Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
                        v Prosedur : Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas.
                        v Prospektus : Setiap informasi tertulis sehubungan dengan tawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
                        v Reksadana : Sarana yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk kumpulan surat berharga oleh manajer investasi.
                        v Saham : Bagian atau jatah yang sama (diwakili dengan suatu sertifikat) atas modal suatu perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian laba dan harta.
                        v Sektor : Lingkungan suatu usaha.
                        v Sistem : Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
                        v Transaksi : Persetujuan jual beli dalam perdagangan antara dua pihak.
                        v Waran : Opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu.




DAFTAR PUSTAKA
Baumol, William J and Alan S. Binder. 2003. Economic, Principles and Policy. Edisi ke 9. Thomson Learning. United State of America.
Rosyidi, Suherman. 1999. Pengantar Teori Edisi Baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sukwiati, Sudirman J, Slamet S. 2007. Ekonomi 2. Bandung: Yudhistira.
Suparmoko, M dan Maria R. Suparmoko. 2000. Pokok-Pokok Ekonomi. Yogyakarta: BPFE